DONGGALA – Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Kesehatan terus menunjukkan komitmen kuat dalam menurunkan angka stunting. Upaya berkelanjutan itu mulai membuahkan hasil, di mana angka stunting di Kabupaten Donggala berhasil turun signifikan dalam dua tahun terakhir.
Data mencatat, pada periode 2023–2024, angka stunting turun dari 34,1 persen menjadi 29,6 persen. Penurunan ini menjadi bukti nyata keberhasilan berbagai program intervensi yang dijalankan pemerintah daerah bersama lintas sektor.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, Wahida Wiyana, yang turut memberi apresiasi atas capaian ini, menegaskan bahwa upaya tersebut harus terus diperkuat dan dijalankan secara berkelanjutan.
“Capaian penurunan secara positif itu belumlah cukup. Dibutuhkan upaya terpadu berbasis data dan berkelanjutan untuk mencapai target nasional,” ujar Wahida.
Selama dua tahun terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala telah menjalankan sejumlah program intervensi spesifik, antara lain:
• Pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita gizi kurang,
• Pemberian ekstra protein bagi kelompok berisiko, serta
• Pembentukan Bank Gizi Desa di setiap kecamatan untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat di tingkat akar rumput.
Ke depan, pada tahun 2025, Pemkab Donggala akan melanjutkan langkah inovatif dengan fokus pendampingan terhadap 1.000 rumah tangga HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Program ini akan menjadi ujung tombak dalam memastikan intervensi gizi, kesehatan ibu dan anak, serta edukasi pola konsumsi sehat benar-benar tepat sasaran.
Langkah tersebut sejalan dengan target nasional penurunan stunting hingga di bawah 14 persen pada tahun 2025.
Upaya Donggala menjadi cerminan semangat daerah yang tak hanya berfokus pada capaian angka, tetapi juga pada perubahan perilaku, pola asuh, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
