Donggala – Dari lahan pertanian hingga dapur keluarga, langkah kecil kini diambil Pemerintah Kabupaten Donggala untuk masa depan anak-anak yang lebih sehat. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Donggala menjadi salah satu motor penggerak perubahan itu.
Melalui inovasi pangan bergizi, Dinas TPHP Donggala ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di daerah. Kepala Bidang Pangan, Merlin Hotari, menuturkan bahwa pihaknya menyalurkan beras biofortifikasi varietas Impari Nutrizing — beras khusus dengan kandungan zat besi tinggi yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil.
“Beras biofortifikasi ini kami berikan kepada pasangan calon pengantin, ibu hamil, dan anak-anak. Harapannya, mereka mendapatkan asupan gizi yang lebih baik sejak dini,” ujar Merlin dengan penuh semangat.
Tak berhenti di situ, Dinas TPHP juga menjalankan program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk menanam berbagai tanaman hortikultura di pekarangan rumah — sayur, buah, dan tanaman obat — agar kebutuhan gizi keluarga bisa terpenuhi dari sumber pangan sendiri.
Pada tahun 2025, fokus program stunting Dinas TPHP akan berada di Kecamatan Banawa Selatan, dengan pemberian benih beras Nutrizing sebanyak 7 ton. Langkah ini menjadi simbol nyata bahwa gerakan melawan stunting bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga soal kemandirian pangan dan kepedulian sosial.
“Kami di Dinas TPH hanya berperan kecil, tapi kami percaya langkah kecil ini bisa membawa perubahan besar untuk generasi Donggala yang lebih sehat dan cerdas,” tambah Merlin.
Kolaborasi lintas sektor antar-OPD menjadi bukti komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Donggala dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Dengan pangan bergizi, kerja bersama, dan kepedulian yang tulus, Donggala perlahan menulis kisah inspiratifnya sendiri: dari tanah subur lahir generasi tangguh bebas stunting.
